Pernahkah Anda berdiri di depan lemari yang penuh sesak, tapi Anda tetap frustrasi karena merasa tidak ada yang ingin Anda pakai?
Atau mungkin, Anda stres setiap kali melihat tumpukan barang “penting-nggak-penting” di sudut meja kerja Anda? Anda ingin merapikannya, tapi Anda tidak tahu harus mulai dari mana. Anda pindahkan tumpukan itu ke laci, dan 3 hari kemudian, tumpukan baru muncul di tempat yang sama.
Anda tidak sendirian. Itu bukan berarti Anda jorok atau malas. Itu hanya berarti Anda memiliki terlalu banyak barang yang tidak lagi “sejalan” dengan hidup Anda.
Kita hidup di dunia yang mendorong kita untuk “punya lebih”. Tapi, “lebih” seringkali berarti: lebih banyak stres, lebih banyak waktu untuk bersih-bersih, dan lebih sedikit ruang untuk bernapas.
Di sinilah Mehow hadir.
Nama “Mehow” adalah filosofi kami. Ini tentang “Me” (Saya) dan “How” (Bagaimana Caranya). Ini adalah perjalanan pribadi menemukan cara saya untuk hidup lebih sederhana.
Misi kami: Menjadi pemandu Anda dalam “festival berbenah” terbesar dalam hidup Anda, menggunakan Metode KonMari, untuk menciptakan rumah (dan pikiran) yang hanya berisi barang yang memercikkan kebahagiaan.
Siapa “Pemandu Berbenah” Anda di Mehow?
Halo! Saya Rina Setiawati, pendiri, penulis, dan “mantan penimbun” di Mehow.
Percayalah, saya tidak terlahir sebagai orang yang rapi. Selama bertahun-tahun, saya adalah seorang maximalist. Saya membeli barang karena “lucu”, karena “diskon”, atau karena “mungkin suatu hari nanti butuh”.
Hasilnya? Rumah saya penuh. Lemari saya “meledak”. Saya menghabiskan akhir pekan hanya untuk menata barang, yang entah bagaimana caranya, minggu depannya sudah berantakan lagi. Saya menyimpan baju yang sudah 5 tahun tidak saya pakai. Saya menyimpan kotak-kotak HP lama.
Saya stres di rumah saya sendiri.
Titik baliknya adalah ketika saya membaca buku Marie Kondo, “The Life-Changing Magic of Tidying Up”. Awalnya saya skeptis. “Masa, sih, ‘berterima kasih’ pada barang sebelum dibuang? Aneh.”
Tapi saya putus asa. Saya putuskan untuk mencobanya, dengan tepat sesuai aturan: Berbenah berdasarkan kategori, bukan ruangan.
Saya mulai dengan tumpukan semua baju saya di atas kasur. Jumlahnya ratusan. Prosesnya melelahkan secara fisik dan emosional.
Tetapi, “Aha!” momen saya datang ketika saya memegang satu baju lama dan bertanya: “Does this spark joy?” (Apakah ini memercikkan kebahagiaan?)
Jawabannya adalah “Tidak”. Dan saya melepaskannya.
Satu per satu, saya menyortir hidup saya. Setelah 6 bulan “festival berbenah” itu selesai, 60% barang di rumah saya hilang. Tapi hidup saya terasa 100% lebih penuh.
Saya sadar: Metode KonMari bukan soal membuang barang. Ini adalah soal memilih apa yang boleh tinggal dalam hidup Anda.
Mehow (“My How”) adalah “buku catatan” saya. Ini adalah panduan bagaimana saya melakukannya, lengkap dengan semua kesulitan, kegagalan, dan kebahagiaan yang saya temukan di sepanjang jalan.
Filosofi Kami: Ini Bukan Minimalisme, Ini “Joyful-isme”
Di Mehow, kami tidak mengejar estetika minimalis yang dingin dan kosong (kecuali itu yang Anda suka!).
- Fokus pada “Spark Joy”: Ini adalah inti dari KonMari. Kami tidak bertanya, “Apa yang mau dibuang?” Kami bertanya, “Apa yang ingin Anda simpan?” Ini mengubah segalanya.
- Berbenah Adalah “Festival”: Ini bukan tugas harian. Ini adalah satu proyek besar yang Anda lakukan sekali seumur hidup, dengan benar.
- Hormati Barang Anda: Kami akan memandu Anda cara melepaskan barang (termasuk barang pemberian) dengan rasa terima kasih, bukan rasa bersalah.
- Kategori, Bukan Lokasi: Ini adalah aturan emas KonMari. Kita tidak akan merapikan “kamar tidur”. Kita akan merapikan “Baju”, lalu “Buku”, “Kertas”, “Komono” (printilan), dan terakhir “Barang Sentimental”.
Apa yang Akan Anda Temukan di Blog Ini?
Mehow adalah spesialis Anda untuk Metode KonMari yang otentik dan praktis. Kami akan fokus pada:
- Panduan KonMari (Langkah-demi-Langkah): Cara menaklukkan 5 kategori berbenah, dari Baju hingga Barang Sentimental.
- Cara Melipat Vertikal ala KonMari: Tutorial visual cara melipat semuanya agar lemari Anda terlihat seperti etalase toko.
- Mengatasi “Rasa Bersalah”: Cara ikhlas melepaskan barang pemberian orang atau barang yang dulu Anda beli mahal.
- Studi Kasus “Before & After”: Inspirasi nyata dari lemari, laci, dan ruangan yang sudah “di-KonMari”.
- Hidup Setelah KonMari: Bagaimana cara agar tidak “kambuh” menimbun lagi? Bagaimana cara berbelanja dengan lebih bijak?
Mari Mulai Festival Anda
Kami sangat senang Anda ada di sini.
Jika Anda merasa lelah melihat tumpukan barang di sekitar Anda, itu adalah tanda bahwa Anda siap untuk berubah.
Tujuan kami bukan untuk memiliki rumah yang kosong. Tujuan kami adalah memiliki rumah yang penuh hanya dengan hal-hal yang Anda cintai.
Mari kita mulai perjalanan Anda untuk menemukan “percikan kebahagiaan” itu.
Salam Rapi & Bahagia,
Rina Setiawati Founder & Chief Joy-Seeker, Mehow
Komentar Terbaru